Pantai Gatra yang Bersih Dan Alami

Tulisan ini saya beri judul “pantai gatra yang bersih dan alami”, sesuai dengan judulnya memang begitulah adanya.

Pengalaman pertama kali saya berpetualang ke Malang. Dimanapun tujuannya, pantai yang pertama kali dicari. Pantai Gatra adalah salah satu referensi pantai yang terkenal di daerah malang dan sekitarnya.

camping_gatra

Pantai Gatra terletak di Malang bagian selatan, persisnya di Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Dari kota Malang menghabiskan waktu sekitar 2,5 jam menggunakan kendaraan pribadi.

Setibanya di pintu masuk Pantai Gatra, mobil yang kami tumpangi tidak langsung mendapatkan tempat parkir. Ini disebabkan banyaknya pengunjung dan lahan parkir yang tidak begitu luas. Kebetulan juga waktu berkunjung adalah pada saat long weekend.

Belum ada tanda-tanda penampakan pantai pada saat kami memarkir kendaraan kami. Kemudian kami bertanya-tanya ke pengunjung dan warna setempat. Beberapa orang menawarkan jasa ojek untuk menuju ke pantai. Dengan bulat hati akhirnya kami memutuskan untuk jalan kaki menuju ke pantai. Dan pulangnya baru kami akan naik ojek. 🙂

Pendaftaran dilakukan sebelum kami menuju ke pantai. Ongkos masuk ke pantai terbilang murah yaitu 6000 rupiah per orang. Namun, kami harus mencatat barang bawaan berbentuk plastik dan botol agar pada saat pulang dapat didata kembali. Kami memaklumi dan mendukung cara tersebut karena pantai ini termasuk wilayah konservasi.

Akhirnya kami berjalan menuju ke pantai, jalanan tanah, jalanan berbatu kami lewati hingga tiba di pos pertama. Ini pengalaman pertama saya pergi ke pantai seperti naik gunung. 😀

Setelah melewati pos 1, pohon-pohon mangrove mulai terlihat. Dan sebelum tiba di Pantai Gatra, kami mampir ke pantai Clungup untuk beristirahat, melihat-lihat dan berfoto.

img-20161211-wa00042

Lanjut menuju ke Pantai Gatra, tempat tujuan kami. Begitu sampai, kami melihat banyak tenda yang terpasang di pinggir-pinggir pantai, dibawah pohon. Setelah melihat tenda, kamipun merasa lapar. 🙂

Diluar dugaan saya yang kalau ke pantai pasti mencari warung makan seafood atau paling tidak warung indomie, disini tidak terlihat warung makan. Bersyukur ada teman (anak gunung) yang membawa peralatan camping, akhirnya kami mencari tempat, keluarkan bahan makanan dan mulai memasak (nice).

Ketika perut mulai terisi, waktunya untuk melihat-lihat dan menikmati pantai. Angin sepoi-sepoi dan rindangnya pepohonan melengkapi enaknya rasa kenyang.

img-20161211-wa00012

Setelah lama dan puas untuk menikmati pantai, kami makan sisa bekal terlebih dahulu untuk mengisi perut yang keroncongan. Kemudian mengemas barang-barang termasuk bungkus dan botol plastik yang harus kami bawa kembali ke pintu masuk. Hari mulai gelap dan pantai mulai sepi, hanya ada orang-orang beserta tendanya yang akan menikmati malam di pinggir pantai. Sedangkan kami harus segera meninggalkan pantai untuk kembali ke kota Malang.

Hari yang gelap sehingga kami harus mengeluarkan cahaya dari senter dan handphone untuk menerangi jalan pulang ke parkiran. Sesampainya di antara pohon mangrove yang saat kami datang airnya surut maka saat kami pulang airnya sedang pasang sehingga kami harus melewati genangan air selutut dan saya langsung teringat pada air banjir di Jakarta waktu itu. Hehe.  Setelah menempuh genangan air dan jalan yang keras maupun becek, kami berharap ojek masih ada di pos 1. Dan ternyata ojek sudah tidak ada sehingga kami melanjutkan dengan berjalan kaki ke pintu masuk dan parkiran.

Oleh Karena itu, disarankan untuk kembali sebelum petang dari Pantai Gatra. 🙂

Menutup tulisan saya, mengapa saya beri judul Pantai Gatra yang bersih dan alami? Karena control terhadap sampah sangat baik dan kealamiannya masih sangat terasa.

Dimana sih pantai Gatra? Disini nih.

Mau ke pantai lain? Jogja atau Jawa Tengah?

Tinggalkan komentar